Jumat, 27 Juli 2012

Pohon yang Dermawan



dalam lagunya, ebiet selalu minta kita bertanya kepada rumput yg bergoyang 
dalam pepatah, menjadi rumput lebih beruntung ketimbang pohon tinggi menjulang
sebab, makin meninggi, semakin besar pula beban dan risiko hidup yg ditanggung pohon


tidak salah, begitulah nasib pohon yang tak pernah lelah jadi dermawan dalam hidup ini
pohon tidak pernah berhenti menyerap racun karbondioksida dan memberi nafas oksigen bagi kita meski diam membisu, dia hadir sebagai harapan, tempat berlindung, dan jadi pangkal kehidupan


sewaktu kecil, pohon jambu di depan rumah jadi sarang anak-anak berburu buah gratis
sewaktu hujan, pohon angsana melindungi pengguna motor yg lupa membawa mantel 
kala terik, pohon mangga pun memberikan kesejukan lewat tarian dedaunya yg tertiup angin


banyak yg abai pada nasibnya, bahkan mencampakannya karena terlihat sebagai penghalang
dia dipenggal, digulingkan, dijatuhkan sesuka hati kita tanpa pernah berterima kasih kepadanya 
kini aku ingin bertanya pada rumput yang bergoyang seperti yang dianjurkan oleh ebiet, apakah aku bisa menjadi pohon yang selalu memberi tanpa pernah berteriak meminta imbalan

-yuda thant- 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar