Kamis, 07 Februari 2013

Let's Giving

   Awalnya Cami Walker kecewa saat hanya menemukan 3 lembar uang 1 dollar di dalam dompetnya. padahal dia berharap ada selemba 5 dolar atau 10 dolar untuk disumbangkannya pada acara pertemuan perkumpulan perempuan pecandu. Tapi kemudian dia sadar. Uang sumbangannya itu sebenarnya sudah cukup untuk membeli se-pak minuman coklat panas yang dijadikan konsumsi pertemuan ini selanjutnya. Karena inti pertemuan ini bukanlah besarnya sumbangan, tapi saling menguatkan diri darn membesarkan hati para mantan pecandu untuk bangkit dan hidup lebih baik. Hari itu, Cami sudah memberi sesuatu untuk membuat orang lain lebih bahagia dan lebih baik. 

***
   Cerita singkat itu aku ringkas dari 29 hari siklus pertama ritual memberi Cami Walker, yang tertulis dalam bukunya, "29 Gifts - Keajaiban Memberi." Menurutku, buku ini sangat apik dan inspiratif. Buku setebal 313 halaman itu berisi perjalanan Cami menemukan lagi semangat hidupnya yang pudar akibat penyakit multiple sklerosis yang sempat membuat dia seperti mayat hidup. Siksaan yang menyakitkan akibat penyakit yang menyerang sistem saraf pusat, yakni otak, tulang belakang, dan penglihatan, membuat Cami putus asa. Segala pengobatan, termasuk perawatan alternatif seperti pijat, akupuntur, dan terapi lainnya, sudah dijalani.
 
   Namun, hanya pada metode "29 pemberian (gifts)" inilah Cami merengkuh kembali jiwanya yang sempat melayang. Dia merasa bangkit dari kuburnya di dalam apartemen. Dia menapaki hidupnya yang lama, meski tak secepat dulu. Bahkan setelah setahun, atau setelah melewati 13 siklus 29 pemberian, konsultan periklanan ini merasa penderitaan karena sakitnya telah berkurang. Walau penyakit itu masih bercokol di tubuhnya, kesehatannya malah jauh lebih prima setelah semakin sering dia memberi. 

   Konsep 29 gifts adalah konsep sederhana yang mengajarkan manusia bahwa kehidupan ini penuh dengan proses memberi dan menerima. Dalam keterbatasan pun kita masih dapat memberi. Menerima sesuatu, berarti kita telah memberikan sesuatu pada diri kita bahkan orang lain. Dalam ajaran tiap agama atau kepercayaan pun, konsep ini sudah ada. Seperti konsep karma-phala dalam ajaran Hindu ataupun Budha. Atapun dalam ajaran Islam, yang mengajak umatnya untuk tangan kanan memberi tapi jangan sampai tangan kiri melihatnya.
 
   Semakin banyak memberi, semakin banyak pula kita menerima. Dan tentu saja, yang kita berikan adalah kebaikan, keuntungan, kemanfaatan, dan kebahagian kepada orang lain. Pemberian yang kita berikan tidak diukur dari seberapa besar nilainya, bentuknya, bagusnya, mahalnya, atau mereknya. Biarpun murah, tidak berlabel, tidak bernilai rupiah, tidak baru, tidak berwujud, karena berupa waktu dan tindakan, dan hanya kita kumpulkan dari alam, pemberian itu tetaplah sebuah pemberian. Dia bermakna bagi yang menerimanya. 

   Berat. Diawal ritual 29 gifts ini pasti akan terasa berat. Cami mengatakan, saat memberi si pemberi harus sadar dan tanpa rasa pamrih apa pun. Maksudnya, sadar bahwa memberikan sesuatu kepada orang lain, dan tidak mengharapkan imbalan apa pun dari si penerima. Dan, saat memberi jauhkan perasaan bahwa kegiatan ini adalah kewajiban atau keharuskan. Sebaliknya, tumbuhkan bahwa dengan memberi kita sedang melayani diri sendri melalui orang lain. 

   Mbali Creazzo, adalah perempuan Afrika yang menginspirasi Cami Walker menyebarluaskan gerakan 29 gifts. Mbali adalah perempuan penyembuh, atau boleh dibilang semacam guru spiritual. Mbali menularkan konsep ini dengan keyakinan bahwa memberi membuat kita lebih mensyukuri karunia yang telah kita dapatkan. Hidup menjadi lebih terbuka, sikap rendah hati membesar, dan proses menuju manusia sejati, yang menghargai setiap nilai kehidupan, akan terbuka. 

   Dalam buku ini, juga ditulis beberapa rekan dan kenalan Cami yang telah/mulai melakukan tantangan 29 hari memberi. Salah satunya adalah Daryn Kagan, mantan reporter CNN. (aku suka banget dengan cerita yang ditulisnya, berjudul "inspirasi dalam memberi"). Daryn sempat bingung saat tahu dirinya dipecat setelah 12 tahun bekerja sebagai reporter. Tapi dengan melakoni tantangan memberi, dia menemukan kebahagiaan dan banyak inspirasi. Menurutnya, hal yang paling mudah diberikan adalah uang, dan yang tersulit adalah bagian dari diri kita sendiri (terkait dengan emosional/perasaan). "Bila kita fokus pada orang lain, lebih banyak lagi pemberian tak terbayangkan yang akan datang," begitu ujar Daryn. 

   Cami dan Mbali mengajak kita mulai mempraktikkan tantangan 29 hari memberi agar kita mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tanpa kita sadari akan datang dengan sendirinya. Untuk lebih asiknya dan jelasnya, kita bisa membuka dan klik di situs http://www.29gifts.org/  Di situs ini banyak cerita dan kisah inspiratif yang akan menyemangati hidup kita, di saat hidup terasa berat. Tak ada salahnya memberi, malah di saat kita sedang membutuhkan dan menderita sekalipun. Karena memberi tak mengenal batasan. So, let's give our gifts to others cakbro'... 

-yuda thant-

2 komentar:

  1. I believe that helping people is a personal needs for everyone.

    ps: Aku suka kata-kata di paragraf ke-4 dari bawah.

    thanks for the review

    BalasHapus
  2. thax, senang bisa membantu, hehehe..

    BalasHapus